Osteoporosis pasca-menopause banyak dialami oleh wanita-wanita yang berusia diatas 60 tahun. Terapi medik dapat membantu untuk mengurangi kecepatan penurunan massa tulang dan meningkatkan kecepatan pembentukan tulang baru. Terapi ini terdiri dari 2 model yaitu terapi obat dan penatalaksanaan rehabilitasi.
Untuk terapi obat, terapi yang biasa diberikan adalah:
- Terapi siklik dengan penggantian pada esterogen, dianjurkan pemberiannya pada masa peri-menopause.
- Pemberian kalsitonin kepada penderita osteoporosis yang sudah terdiagnosis.
- Penggunaan kalsium suplemental lebih pada pasien yang tidak memiliki batu ginjal.
- Penambahan asupan vitamin D pada pasien yang mengalami defisiensi. Penggunaannya tidak boleh mengkombinasikan dengan tablet kalsium. Terapi ini dapat diganti dengan berjemur selama 5- 10 menit 3 kali seminggu.
- Terapi fluor, dapat meransang pembentukan tulang baru dan menghambat resorpsi.
- Pemberian Etidronat (Didronel) per oral
- Bagi para penderita hipertensi menggunakan diuretic tiazid
Pada penalaksanaan rehabilitasi yang biasa dilakukan adalah:
- Edukasi pasien, dengan memberikan penjelasan pada pasien tentang tata laksana rehabilitasi
- Memberikan latihan postur, latihan axial loading dan melakukan kontraksi otot untuk stimulasi trabekulasi tulang.
- Menggunakan alat-alat seperti modalitas panas, TENS dan atau pijat untuk mengurangi nyeri.
Pencegahan umum yang dapat dilakukan:
- Melengkapi tubuh dengan nutrisi yang benar dan cukup
- Menghindari pekerjaan mengangkat barang berat
- Menghindari membungkuk terlalu dalam
- Menggunakan tongkat untuk stabilitas
- Menggunakan sepatu atau alas kaki yang cocok. Pilihlah hak sepatu/sandal dari karet dan alas dengan bantalan. Hindari menggunakan sepatu hak tinggi
- Olah raga yang sarankan adalah berjalan dan bersepeda.
(oleh Instalasi Rehabilitasi Medik RS Katolik Budi Rahayu)