UJI BERA, PEMERIKSAAN PENDENGARAN

Posted on : by : jokoblitar

Brain Evoked Response Auditory (BERA) adalah pemeriksaan pendengaran yang dilakukan pada anak umur 1-3 tahun. Pada anak dengan usia yang lebih kecil, dapat dilakukan pemeriksaan OAE. Bila hasil uji BERA baik, maka dapat disimpulkan fungsi pendengaran dalam batas normal dan tidak perlu tindak lanjut. Namun bila hasilnya abnormal, maka dilanjutkan dengan pemeriksaan estimasi atau prediksi ambang dengar. Harus segera dilakukan rehabilitasi pendengaran sedini mungkin dengan menggunakan alat bantu dengar (ABD). Uji BERA kurang lebih menghabiskan waktu selama satu jam.

Mengapa Melakukan Uji BERA?
Gangguan pendengaran pada anak sulit diketahui sejak awal. Bila terdapat gangguan pendengaran dapat menyebabkan gangguan bicara, berbahasa, kognitif, masalah sosial dan emosional. Oleh sebab itu uji pendengaran pada anak semakin cepat semakin baik untuk dilakukan.

Pendengaran yang sehat adalah ketika saraf pendengaran mampu menyalurkan impuls suara dari telinga ke otak dalam kecepatan tertentu. Uji BERA dapat memberikan informasi apakah saraf menyampaikan impuls suara ke otak dan apakah kecepatan penyampaian suara tersebut normal. Dengan melakukan pemeriksaan pendengaran ini, dapat ditentukan tipe kelainan (konduktif atau sensorineural), tingkat keparahan (ambang dengar), dan hilangnya pendengaran (telinga dalam atau bagian lainnya) dari anak.

Selain itu, dalam menentukan ambang dengar, BERA juga digunakan dalam diagnosis otoneurological. Hal ini bermanfaat untuk pasien dengan kelainan pendengaran unilateral atau asimetris (tumor saraf dengar, tumor otak, kelainan saraf lainnya, multiple sclerosis, dan lainnya).

Prosedur Uji BERA
BERA dapat dilakukan tanpa pasien perlu melakukan apapun. Pasien hanya perlu berbaring dan sebaiknya dalam sikap tenang atau tidur. Untuk anak, pemeriksaan ini dapat dilakukan dalam keadaan bangun, tidur, atau dalam bius (meskipun jarang). Elektroda akan dipasang di bagian kepala pasien dan pada belakang telinga pada saat prosedur uji BERA. Saat pemeriksaan dilakukan, pasien akan diperdengarkan berbagai suara melalui headphone. Pemeriksaan ini mengukur perubahan aktivitas elektrik otak (EEG) dalam pemberian stimuli akustik. Kelainan yang terjadi pada transmisi sinyal saat suara diperdengarkan mengindikasikan adanya gangguan pendengaran.

Pemeriksaan ini tidak memiliki risiko komplikasi dan tidak menyakitkan. Tidak ada persiapan khusus untuk uji BERA.

Mohon Maaf untuk saat ini Pemeriksaan ini belum bisa di lakukan di RSK Budi Rahayu Blitar.