Untaian Kasih 75 tahun Rumah Sakit Katolik Budi Rahayu Blitar

Untaian rasa syukur bergema dalam hati atas anugerah kasih dan kehidupan yang Tuhan limpahkan kepada keluarga besar RS Katolik Budi Rahayu yang pada tahun ini telah genap 75 tahun hadir di kota Blitar. Kehadirannya sebagai kepedulian akan kebutuhan masyarakat telah menambah nuansa pelayanan kasih di bidang kesehatan di kota Blitar dan sekitarnya.

Usia 75 tahun menjadi moment yang indah untuk merenungkan kembali seluruh perjalanan suka dan duka, keberhasilan dan kegagalan, tantangan dan kesempatan sehingga menjadi pijakan bersama untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pelayanan dan aspek-aspek lain demi pertumbuhan dan perkembangan rumah sakit sesuai dengan visi, misi dan komitmen bersama.

Sejarah RS Katolik Budi Rahayu

RS Katolik Budi Rahayu merupakan salah satu rumah sakit yang hadir sebagai tanggapan atas kebutuhan masyarakat akan pentingnya pela-yanan dalam bidang kesehatan pada jaman-nya.
RS Katolik Budi Rahayu semula bernama Luisen Klinik, milik perke-bunan Belanda yang hanya memiliki bebe-rapa kapasitas tempat tidur untuk pasien dan ibu melahirkan.
Pada tahun 1936 hadirlah Para Suster Abdi Roh Kudus yang menjawab kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan melalui karya di Luisen Klinik.
Perubahan besar terjadi pada Luisen Klinik ketika Para Suster dari Belanda dipenjara karena dianggap membantu tentara Jepang pada tahun 1945. Maka pada tahun yang sama Klinik diambil alih oleh pemerintah.  Para Suster masih tetap diperbolehkan untuk bekerja di klinik.
Jumlah pasien dari hari ke hari semakin bertambah, pada tahun 1967 dirasa-kan kebutuhan untuk menambah fasilitas. Dengan bantuan dr. Retno Widodo dibukalah laboratorium meski dengan alat yang sederhana. Pada tahun 1968 ada pengembangan bangunan berupa: perluasan ruangan laboratorium dan pengembangan ruangan untuk pasien menjadi kelas I, II dan III.

 

Pada tahun 1971 rumah sakit resmi menjadi milik Kongregasi SSpS di bawah naungan Yayasan Yoseph sampai sekarang. Sampai dengan tahun 1972 ada 6 suster, 2 dokter, 2 bidan, 7 perawat, 15 pembantu perawat, 9 orang membantu di dapur, kamar jahit, kamar cuci dan 10 karyawan lainnya. Pada tahun yang sama dibangunlah kamar-kamar untuk para suster. Kamar lama digunakan untuk Poliklinik dan Kantor.
Beberapa tahun kemudian dibangunlah asrama untuk mendukung kegiatan rumah sakit.

Kamar-kamar untuk rawat inap diperbaiki. Juga dibangun dapur dan gudang sebagai penunjang.

Pada tahun 1984 dibangun ruangan untuk anak dan rumah sakit mendapat bantuan meja operasi dari pemerintah maka sejak saat itu pelayanan operasi dapat dilakukan di RS Katolik Budi Rahayu.
Pada tanggal 9 Oktober 1991 dimulailah proyek pembangunan RS Katolik Budi Rahayu. Beberapa ruangan tambahan dibangun untuk rawat inap, poliklinik, IGD, gedung rehabilitasi medik, rontgen dan laboratorium. Pembangunan dilakukan oleh PT Pembangunan Perumahan Surabaya.

 

Pembangunan berikutnya adalah renovasi gedung untuk kantor administrasi dan aula pada pertengahan tahun 2005.
Pelayanan dibidang kesehatan telah berkembang dari masa ke masa. Seiring dengan itu pelayanan RS Katolik Budi Rahayu yang semula hanya untuk klinik ibu melahirkan sampai sekarang menjadi      16 pelayanan: Administrasi dan Manajemen, Pelayanan Medis, Gawat Darurat, Keperawatan, Rekam Medik, Kamar Operasi, Laboratorium, Radiologi, Farmasi, Perinatal Resiko Tinggi, Keselamatan Kerja dan Kewaspadaan Bencana, Pengendalian Infeksi Nosokomial, Bank Darah, Intensive Care, Gizi dan Rehabilitasi Medik.

Photo-photo 75 tahun HUT RSK BUDI RAHAYU BLITAR

Misa 75 tahun HUT RSK BUDI RAHAYU BLITAR

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Acara resepsi 75 tahun HUT RSK BUDI RAHAYU BLITAR bersama Bapak Walikota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar, SH