RSK Budi Rahayu Blitar didirikan pada tahun 1936 sebagai sebuah poliklinik dan balai kesehatan ibu dan anak oleh Yayasan Yosef, dan berkembang menjadi rumah sakit pada tahun 1963. Setelah berganti nama dari Louisa Kliniek, rumah sakit ini mengalami berbagai pengembangan bangunan dan fasilitas, serta mendapatkan status akreditasi penuh dan kemudian akreditasi Paripurna.
Awal Berdirinya (1936)
RSK Budi Rahayu bermula dari sebuah poliklinik rawat jalan dan balai kesehatan ibu dan anak yang didirikan oleh Yayasan Yosef.
Nama sebelumnya adalah Louisa Kliniek.
Perkembangan Menjadi Rumah Sakit (1963)
Pada tahun 1963, poliklinik dan balai kesehatan mulai berkembang menjadi sebuah rumah sakit.
Rumah sakit ini kemudian memperoleh status RSU Tipe C.
Perubahan Nama dan Kepemilikan
Nama Louisa Kliniek berganti menjadi Budi Rahayu untuk mematuhi peraturan pemerintah yang mengharuskan pemakaian nama Indonesia.
Pada tahun 1971, rumah sakit resmi menjadi milik Kongregasi SSpS di bawah naungan Yayasan Santo Yoseph dan terus berkembang hingga sekarang.
Pengembangan dan Peningkatan Fasilitas
Tahun 1968: Ada pengembangan perluasan laboratorium dan ruang pasien.
Tahun 1984: Dibangun ruangan untuk anak dan mulai dilakukan pelayanan operasi.
Tahun 1991: Proyek pembangunan untuk bangunan rawat inap, poliklinik, IGD, dan gedung rehabilitasi medik dimulai.
Tahun 1992: Dibangun paviliun dan fasilitas penunjang medis dengan bantuan Missior.
Tahun 1998: Dilakukan perluasan bangunan untuk ruang pertemuan, instalasi perbaikan sarana, garasi, dan gudang.
Pertengahan 2005: Dilakukan renovasi gedung kantor administrasi dan aula.
Status Akreditasi dan Pelayanan
Pada tahun 1998, RSK Budi Rahayu meraih status Akreditasi Penuh oleh Departemen Kesehatan.
Saat ini, rumah sakit tersebut telah terakreditasi nasional (KARS) dengan predikat Lulus Tingkat Paripurna.
RSK Budi Rahayu