PENYAKIT GINJAL KRONIS (CHRONIC KIDNEY DISEASE)
Oleh : dr.Tripomo Widyanto, MMRS
PENDAHULUAN
Penyakit ginjal kronis (PGK) atau Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan salah satu masalah utama dalam pelayanan kesehatan, baik di negara maju maupun negara berkembang. PGK adalah penurunan fungsi ginjal yang menahun, terjadi secara bertahap/progresif dan bersifat tidak dapat kembali normal atau irreversible. Sering tanpa gejala dan diketahui secara tidak sengaja pada waktu pemeriksaan kesehatan (insidentil medical check up). Gangguan fungsi ginjal tahap awal mungkin saja tanpa gejala, namun jika sudah memasuki tahap akhir akan menimbulkan berbagai gejala. Pasien yang menderita PGK akan membutuhkan biaya yang sangat banyak untuk membeli obat-obatan, apalagi jika harus melakukan cuci darah/hemodialisa secara rutin seumur hidupnya.
DEFINISI PGK
Suatu kerusakan ginjal > 3 bulan, secara struktural atau fungsional dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus/LFG, dengan manifestasinya :
atau LFG < 60 ml/menit/1.73m2 dalam waktu > 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
ETIOLOGI / PENYEBAB :
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab PGK antara lain,
PERJALANAN PENYAKIT (PATOFISIOLOGI)
Patofisiologi PGK pada awalnya tergantung pada penyakit yang mendasarinya. Dalam perkembangan selanjutnya proses yang terjadi kurang lebih sama. Pengurangan masa ginjal menyebabkan hipertrofi struktural dan fungsional nefron yang masih tersisa (surviving nefrons) sebagai upaya kompensasi yang diperantarai oleh molekul vasoaktif seperti sitokin dan growth factors. Hal ini mengakibatkan terjadinya hiperfiltrasi yang diikuti oleh peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomerulus.
Proses adaptasi ini berlangsung singkat, akhirnya diikuti oleh proses maladaptasi berupa sklerosis nefron yang masih tersisa.. Proses ini akhirnya diikuti penurunan fungsi nefron yang progresif, walaupun penyakit dasarnya sudah tidak aktif lagi. Adanya peningkatan aktifitas aksi renin-angiotensin-aldosteron intra renal, ikut berkontrribusi terjadinya hiperfiltrasi, sklerosis dan progresifitasnya. Beberapa hal yang bisa meningkatkan progresifitas PGK adalan albuminuria, hipertensi, hiperglikemi dan dislipidemia.
Pada stadium paling dini PGK, terjadi kehilangan daya cadang ginjal (Renal Reserve), pada keadaan basal LFG masih normal atau mungkin meningkat. Kemudian secara pasti akan terjadi penurunan fungsi nefron secara progresif, yang ditandai dengan peningkatan kadar urea dan serum kreatinin. Sampai pada LFG 60% pasien belum merasakan keluhan (asimptomatik).Sampai pada LFG 30% mulai terjadi keluhan seperti mual, napsu makan menurun,lemah, penurunan berat badan. Pada kondisi LFG kurang dari 30% akan muncul gejala uremia nyata seperti anemia, tekanan darah meningkat, gatal, mual dan muntah.
DIAGNOSA PGK
Bila PGK telah bergejala, umumnya diagnosa tidak sukar ditegakkan. Diagnosa ditegakkan secara klinis, laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya seperti BNO,USG,CT Scan, MRI . Gejala dan tanda PGK sesuai dengan gangguan sistem yang timbul. Gangguan sistem pada PGK adalah sebagai berikut :
Sistem saluran pencernaan / gastrointestinal :
Kulit :
Sistem hematologik.
Sistem saraf dan otot.
Sistem Jantung dan Pembuluh Darah / Kardiovaskuler
Sistem Endokrin :
Gangguan Sistem lain.
Pada PGK telah terjadi gangguan homeostatik pada seluruh tubuh maka gangguan pada suatu sistem akan berpengaruh pada sistem lainnya.
Secara laboratorium, gangguan ginjal kronis ditandai dengan peningkatan ureum, serum kreatinin dan asam urat serta anemia. Selain itu dapat juga dinilai dari tes klirens kreatinin (TKK) karena nilai TKK dianggap mendekati LFG.
Rumus TKK (Pria) : (140 – umur) x BB (Kg)
72 x kreatini serum
Wanita = 0,85 x TKK Pria.
STADIUM PGK DAN PENANGANANNYA
Stadium PGK dibagi menjadi 5 stadium berdasarkan perhitungan LFGnya dengan menghitung TKKnya, seperti pada tabel di bawah ini :
STADIUM | KONDISI | LFG | TINDAKAN |
1 | Gangguan fungsi ginjal kronis dengan LFG normal atau meningkat. | ? 90% | Diagnosis dan pengobatan.
Mengobati penyakit penyerta Memperlambat perburukan Mengurangi risiko CVD |
2 | Penurunan LFG ringan | 60-89% | Memprediksi progresifitas |
3 | Penurunan LFG sedang | 30-59% | Evaluasi dan mengobati komplikasi |
4 | Penurunan LFG berat | 15-29% | Persiapan TPG |
5 | Gagal ginjal | < 15% | TPG |
TPG = Terapi pengganti ginjal CVD = Cardio Vascular Disease
PENGOBATAN PGK
Secara garis besar pengobatan PGK dibagi dua yaitu secara konservatif dan terapi pengganti Ginjal (TPG). Pada pasien PGK stadium awal sampai menengah maka perlu dilakukan hal-hal berikut ini :
Pada PGK stadium lanjut, tindakan yang dilakukan sama dengan pada PGK stadium awal sampai menengah, ditambah tindakan persiapan untuk dialisis atau cangkok ginjal.
Sumber Pustaka :
Baca Juga Artikel :